Bantul Rawan Bencana

Administrator 07 Desember 2023 14:49:20 WIB

Sejak gempa 27 Mei 2006 masyarakat Yogyakarta menjadi lebih mengenal mengenai potensi bencana. Tidak terkecuali di Kabupaten Bantul, ancaman bencana bisa digambarkan dengan kerusakan yang terjadi pada gempa 2006 silam. Wilayah Bantul diapit oleh bebrapa daerah rawan. Di daerah barat ada Sesar Progo, sedangkan di timur ada Sesar Opak. Di kawasan Bambanglipuro selain dua sesar besar itu ada juga sesar Patalan dan sesar Megathrust di pantai selatan. Hal itu sebagaimana dikutip dari penyampaian Nur Eta Effendi dari BPBD Kabupaten Bantul ketika memberikan sosialisasi kepada para relawan KALTANA di Aula Kalurahan Sumbermulyo, Kamis (07/12/2023).

Setelah kemarin dari BMKG menyampaikan tentang ancaman bencana hidrometrologi yaitu terkait angin dan hujan, kini BPBD mengingatkan agar kita waspada pada kemungkinan gempa bumi. Gunung Merapi yang jauh di utara pun tidak lepas dari pengamatan. Dikutip dari tribunjogja.com pada (07/12/2023) sejak kemarin Merapi mengeluarkan erupsi kecil, 15 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter, serta 4 kali ke arah selatan (Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimum 1.300 meter. Di samping itu, dalam periode pengamatan yang sama, tercatat pula 44 kali gempa guguran (Amplitudo: 3-40 mm, Durasi: 25.2-159.8 detik). Sampai sejauh ini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) masih menetapkan Level III (Siaga) untuk gunung berapi aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.

Kesiapsiagaan dan respons yang baik memerlukan upaya bersama dari masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak terkait. Dengan adanya rencana darurat yang baik dan pelaksanaan langkah-langkah ini, dapat membantu melindungi nyawa dan harta benda saat terjadi gempa bumi.

Komentar atas Bantul Rawan Bencana

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License