Manfaat Membakar Dupa dan Harum-haruman

Administrator 06 Desember 2023 09:37:40 WIB

Jika Anda melintasi Jalan Ganjuran, kemudian melewati Gereja HKTY maka akan sering sekali Anda mencium aroma wangi dupa. Ya, di dalam kompleks gereja memang sering orang membakar dupa harum. Bukan hanya peziarah yang beragama Katholik, namun juga masyarakat secara umum yang datang ke sana sering memanfaatkan keteduhan dan ketenangan tempat itu untuk sekedar bermeditasi, duduk termenung atau menenangkan diri. Sebagai tambahan, banyak dari mereka yang membakar dupa harum sebagai sarana penambah khidmat dan relaksasi. 

Dupa dikenal oleh masyarakat sejak jaman kuno sebagai pengharum ruangan. Seringkali membakar dupa dikaitkan dengan aktivitas ibadah. bentuk asap wangi yang digunakan pun beraneka ragam, misalnya orang Timur Tengah membakar kayu gaharu dan serbuk kayu wangi atau kemenyan di atas arang. mereka menyebutnya sebagai bukhur. sementara kata dupa berasal dari kebudayaan India yang merangkau serbuk wangi-wangian itu menjadi lidi atau tongkat yang disebut dhoop/ dhuup. Dari sinilah kata dupa berasal. Sementara di Tionkok, dupa disebut sebagai Hio.

Pada dasarnya dupa, bukhur, atau hio berfungsi sebagai pengharum ruangan. Di zaman modern ini pengharum ruangan lebih banyak berbentuk aerosol atau cairan minyak wangi yang dicampur dengan substansi tertentu untuk disemprotkan menggunakan sprayer manual atau elektronik. Namun tren membakar asap wangi tidak punah, justru menggeliat kembali. Untuk kalangan muslim, dipercaya bahwa menggunakan minyak wangi dan membakar bukhur adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW. Banyak ulama yang membakar bukhur wangi dalam majelis-majelis ibadahnya. Untuk umat Hindu dan Buddha hal ini sudah mengakar sejak lama dan menjadi bagian dari ritual ibadahnya. Sayangnya, banyak pula yang berpandangan miring tentang dupa dan khususnya yang beraroma kemenyan.

Kemenyan, terbuat dari getah pohon kemenyan (Boswelia, sp), meskipun beberapa jenis pohon pinus menghasilkan getah yang memiliki aroma persis sama. sejak jaman kuno digunakan sebagai pengharum ruangan. Penelitian tentang kemenyan atau frankincense telah menunjukkan beberapa potensi manfaat kesehatan dan sifat-sifat farmakologis. Namun, perlu diingat bahwa sementara beberapa penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami dengan lebih baik efek-efek ini. Berikut beberapa temuan yang telah ditemukan melalui penelitian:

  1. Antiinflamasi: Kemenyan memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Beberapa penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan potensi kemenyan dalam mengurangi respons peradangan.

  2. Antioksidan: Senyawa-senyawa dalam kemenyan memiliki aktivitas antioksidan, yang dapat melawan stres oksidatif dan kerusakan sel akibat radikal bebas.

  3. Antimikroba: Kemenyan telah diteliti karena kemampuannya menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Hal ini bisa membuatnya bermanfaat dalam pengobatan infeksi.

  4. Antikanker: Beberapa penelitian praklinis menunjukkan bahwa ekstrak kemenyan dapat memiliki potensi antikanker. Namun, studi-studi ini masih awal dan perlu diteruskan untuk memahami mekanisme dan efektivitasnya.

  5. Efek pada Kesehatan Mental: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aromaterapi menggunakan minyak esensial kemenyan dapat memiliki efek relaksasi dan meningkatkan suasana hati. Aroma kemenyan dapat memberikan manfaat pada kesejahteraan psikologis.

Sementara penelitian mengenai dupa secara umum sebagai bentuk aromaterapi juga memiliki efek farmakologis maupun psikologis. Aromaterapi dupa dapat memberikan manfaat psikologis yang positif melalui efek aromanya pada sistem limbik otak. Berikut beberapa manfaat psikologis yang dapat diberikan oleh aromaterapi dupa:

  1. Relaksasi dan Pengurangan Stres: Aroma dupa dapat memiliki efek menenangkan, membantu meredakan stres, kecemasan, dan ketegangan mental. Inhalasi aroma dupa dapat merangsang produksi neurotransmitter seperti serotonin yang dapat meningkatkan perasaan relaksasi dan kesejahteraan.

  2. Peningkatan Suasana Hati: Aroma dupa dapat memberikan dampak positif pada suasana hati. Beberapa jenis dupa memiliki aroma yang ceria dan menyegarkan, dapat membantu mengatasi perasaan sedih atau lelah.

  3. Mengurangi Kecemasan: Aroma dupa tertentu dikaitkan dengan sifat penenang, yang dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan ketenangan pikiran.

  4. Peningkatan Konsentrasi dan Fokus: Beberapa orang mengalami bahwa aromaterapi dupa dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus. Ini dapat berguna selama sesi belajar atau pekerjaan.

  5. Mengatasi Masalah Tidur: Aroma dupa tertentu dapat membantu meredakan gangguan tidur dan menciptakan suasana yang lebih tenang untuk tidur yang berkualitas.

  6. Peningkatan Energi: Beberapa jenis dupa memiliki aroma yang segar dan merangsang, yang dapat membantu meningkatkan tingkat energi dan mengatasi kelelahan mental.

  7. Memunculkan Kenangan dan Nostalgia: Aroma tertentu dapat memicu kenangan dan merangsang emosi yang positif, memberikan pengalaman yang mendalam dan membangkitkan kebahagiaan.

Sayangnya masyarakat banyak yang mengkait-kaitkan harum-haruman terutama kemenyan sebagai hal yang mistis dan menakutkan. Hal ini tak lepas dari mitos yang berkembang di masyarakat dan pengaruh film maupun cerita-cerita horor. Kemenyan dikaitkan dengan pemanggilan hantu, roh, dan makhluk halus lainnya. Padahal jika kita berpikir posotof, maka dengan sendirinya rasa merinding atau bergidik tiap mencium aroma kemenyan atau dupa akan sirna dan berganti menjadi relaksasi dan kekhusyukan dalam ibadah.

Komentar atas Manfaat Membakar Dupa dan Harum-haruman

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License